i-SepakBola - Massimo Ferrero bukan tipe presiden klub yang di depan kamera suka jaim. Semenjak menjadi pemilik klub, dirinya sering datang ke stadion untuk memberikan dukungannya kepada tim saat bertanding. Ferrero juga tidak segan mengikatkan syal Sampdoria di kepalanya. Kemudian turun ke lapangan dan melompat ke arah pemain serta bersorak-sorai kegirangan untuk merayakan kemenangan timnya.

Bersama I Blucerchiati, ia memiliki ambisi besar untuk membangun stadion yang terbesar di Benua Eropa untuk Sampdoria.

Stadion impiannya bukanlah stadion biasa. Yaitu stadion yang bisa menjadi daya tarik wisata di Kota Genoa. Stadion tersebut akan dibangun di dekat laut sehingga para penonton dan turis bisa melihat pertandingan langsung dari boat mereka masing-masing yang dapat dibawa masuk ke stadion. Stadion juga akan dibuka 7 hari dalam sepekan.



Namun sosoknya yang ceplas-ceplos dalam berbicara juga membuat Ferrero menjadi rawan mendapat hukuman. Sekarang ia baru saja menerima skorsing 3 bulan dari FIGC (Federasi Sepakbola Italia) karena komentarnya menganai Erick Thohir, Presiden Inter Milan

Sang presiden telah memberi dampak positif kepada klub dan tim. Sampdoria saat ini duduk di peringkat ke-4 di bawah Lazio, Roma, dan Juventus dibawah kepelatihan Sinisa Mihajlovic.

Pada Juni tahun 2014 Ferrero membeli Sampdoria dari Edoardo Garrone. Eduardo menggantikan ayahnya, Riccardo Garrone, yang meninggal pada tahun 2013. Sampdoria sendiri dimiliki oleh Keluarga Garrone semenjak 2002.

Ferrero adalah seorang pengusaha bidang perfilman yang sukses. Ia butuh perjuangan yang sangat panjang untuk mencapai keberhasilannya seperti saat ini. Saat itu ia memulai karirnya sebagai pembantu sopir di usia 18 tahun.

Kini selain menjadi produser film, Pria 63 tahun ini juga sukses di bisnis bioskop. Ferrero mengakuisisi kepemilikan 60 bioskop dari Cecchi Gori senilai 59 Juta euro (setara Rp 778,8 Milyar) dan mengelola 30 bioskop di Ibu Kota Italia.